Makan Apa si?



Pernah gak sih kamu ketemu orang atau kamu salah satunya yang tanya, "makan apa, kok bisa pinter?"; "makan apa kok bisa juara kelas" ; "makan apa kok bla bla bla bla bla", pokoknya banyak sekali pertanyaan yang sebenarnya juga gak ada hubungannya sama makanan tapi selalu dihubungkan dengan makanan. Ya mungkin makanan pengaruh juga si, walaupun kecil. Jadi yang masih menjadi misteri itu kenapa makanan hampir selalu dihubungkan dengan sesuatu prestasi yang diraih seseorang.

Pertanyaan ini mulai ditanyakan orang-orang ke aku saat aku udah SMP, Waktu itu untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku aku menjadi nomor satu di kelas, ya istilahnya "Juara Kelas". Padahal sebelum-sebelumnya (berarti SD dong), aku masuk lima besar aja itu sulitnya bukan main. Peringkat terbaik itu ranking 5 dan itu terjadi pas kelas 3 atau kelas 2 SD udah lupa. Kalian jangan berpikir aku rangking 5 dari 5 orang di kelas ya hehe.. Aku rangking 5 dari 30an siswa di kelas. Waktu itu angkatanku memang angkatan terbanyak. Pas diawal masuk SD ada 36 siswa di kelasku, Jumlah tersebut menyusut karena ada seleksi alam yang sangat berat dan peperangan melawan tugas dan PR. Tepat sampai hari kelulusan SD tiba tersisa 27 siswa (keren, aku masih ingat kan jumlahnya). 

Kayak yang udah aku sebutin tadi, selama di SD peringkat terbaikku itu cuma di rangking 5, selebihnya ya diantara masuk 10 besar atau nggak masuk. Hingga akhirnya aku masuk SMP aku mulai memotivasi diri sendiri. Awalnya aku susah menerima pelajaran perlahan aku mulai giat belajar. "Mau jadi apa nantinya kalo aku gak bisa ngikutin materi pelajaran dengan baik, maka akan tertinggal dan semakin tertinggal jauh". Kalimat itu yang aku jadikan sebagai motivasiku hingga akhirnya kehidupanku mulai berubah. Aku yang awalnya suka main bareng temen-temen, perlahan mulai menguranginya hingga sampai aku dijuluki anak rumahan. Itu terjadi semenjak aku masuk SMP. Kebiasaan itu susah untuk dihilangkan, lebih suka di rumah dari pada berkumpul sama temen. Kata orang itu salah satu sebab yang menjadi aku gak asik, pendiem dan aku juga ngerasa begitu. 

Di SMP aku mendapatkan ranking 6 pada semester pertama kelas 7 dan menjadi ranking 1 pada semester 2. Ini adalah lonjakan drastis yang pernah aku rasakan hasil dari self motivation. Gila nggak waktu itu aku yang masih berumur 12 tahun udah bisa ngelakuin self motivation, sementara sekarang susahnya bukan main. Beneran, sekarang kalo punya rencana-rencana besar tinggal eksekusi aja akhirnya berakhir cuma wacana. Sebenarnya yang susah itu ngumpulin niatnya, ini sama halnya kayak ngumpulin niat buat mandi di pagi hari.

Oke, kembali lagi ke Laptop. Kala itu yang ambil rapor Ayahku (aku nyebutnya bapa),.

Saat bapaku sampai rumah aku tanya? "Bagaimana rapor ku pak?"*

Bapaku cuma memberikan tanda jempol  sambil senyum-senyum dan bilang "Bagus, bangga wo bapak sama kamu"*

*note: percakapan aslinya menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan (Ngapak)).

Mendengar kalimat tersebut aku langsung ngecek dong isi rapornya gimana? Awalnya aku pun gak percaya. Kok bisa ya aku jadi ranking 1 di kelas. Setelah itu aku di kelas selalu masuk ranking 3 besar hingga kelulusan SMP. Singkat cerita prestasi belajarku mencapai puncaknya disaat kelulusan SMP, waktu itu aku memperoleh peringkat paralel nomor 2. Kalian udah paham kan apa itu peringkat paralel. Bagi yang belum paham, peringkat paralel itu peringkat antar kelas dalam satu angkatan. Angkatanku waktu itu terdiri dari 6 kelas dan aku rangking 2 dari 6 kelas tersebut. Satu-satunya siswa yang sulit banget digeser peringkatnya itu seorang cewek, dia udah jadi langganan peringkat paralel 1 sejak kelas 7.

Nah dari hal tersebut mulai deh orang-orang pada tanya ke aku, makan apa wo kok bisa begini, makan apa wo kok bisa begitu, dan beragam pertanyaan lainnya seputar makanan (emang aku nutrisionis kali ya). Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi sampe menanyakan ini ke orang tua ku, "mamake Bowo (begitulah mereka menyebutnya) sebenarnya anaknya dikasih makan apa si sampe bisa begitu". Ya pertanyaan sejenis itu sampe sekarang gak bisa dijawab dan gak perlu dijawab sebenarnya, karena semua orang pasti makan nasi kan ya (gak semua juga si).

Kalian yang baru ngerti self motivation berarti sama kayak aku. Sekarang aku baru sadar dulu pernah ngelakuin ini hingga bisa meningkatkan prestasi di sekolah. Dari kejadian itu, Saat ini aku sedang berusaha meniru apa yang aku lakukan di umur 12 tahun untuk memotivasi diri yang kedua kalinya supaya lebih produktif dan manfaatin waktu luang secara efektif. Semoga aja ada lonjakan drastis yang bisa aku capai dalam waktu dekat dengan self motivasi, asalkan kita konsisten pasti berhasil.

Tulisan ini gak bermaksud sombong atas apa yang udah aku capai, tapi ini mungkin sebagai kebanggaan dari apa yang pernah aku capai sebagai inspirasi untuk kalian yang lagi baca tulisanku ini. Ini pengalaman yang aku alami 11 tahun lalu.

Seperti kata salah satu guru SMK ku dulu yang selalu aku ingat, "Proses tidak akan mengkhianati hasil". Sehingga selama kita menjalani proses yang seharusnya, bisa dipastikan hasilnya tidak terlalu jauh dengan apa yang kita harapkan. Jadi proses tuh gak instan seperti meniru kebiasaan makan dan apa aja yang dimakan. Dibalik itu banyak faktor-faktor lain yang lebih besar pengaruhnya.

So, aku mau tanya juga, "Makan apa si, kok bisa baca tulisanku sampe disini?"

Makan Apa si? Makan Apa si? Reviewed by Dwi Yuli Wibowo on May 04, 2020 Rating: 5

2 comments:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000 :d
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q :-* (f) (f) (f)

    ReplyDelete
  2. Adafruit offers a fun and thrilling "badges" of feat for electronics, science and engineering. We imagine everybody ought to be able to|be succesful of|have the power high precision machining to} be rewarded for learning a helpful skill, a badge is just one of the many ways to show out|to indicate} and share. This is the "I discovered method to|tips on how to} 3D print" badge for use with educators, school rooms, workshops, Maker Faires,... This Precision Fixturing and Toe Clamp Set turns your Othermill right into a manufacturing tool! It ensures rigid and constant work-holding without using of} tape or glue.

    ReplyDelete

Pembaca yang baik tinggalkan komentar yang baik

Powered by Blogger.