Jodoh Pilihanku


Pernah denger kalimat ini gak? "Jodoh di tangan Tuhan tapi kalo kamu gak ada usaha untuk mencarinya maka Tuhan pun akan lepas tangan". Ini salah satu contoh kalimat nyleneh yang hanya buat lucu-lucuan aja si. Sekarang ini bukan lagi jamannya dijodoh-jodohkan. Jadi cerita ini bermula ketika aku bangun pagi dan lihat notifikasi di WA (WhatsApp) dari seseorang sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya). 

Mawar nulis pesan via WA yang isinya cuma panggil namaku "wo".
Isi pesan yang singkat banget kayak gini nih yang buat aku kesel. Kenapa gak langsung terus terang aja si, ngomong langsung di satu chat  yang sama? Kalo gini kan jadi buang-buang waktu apalagi kalo udah dibales terus ngomong "gak jadi" kan bikin kesel.
Terus aku jawablah pesan itu dengan singkat juga "ya". 
Udah gitu dia balesnya masih aja gak to the point "Rep takon kie penteng🤣, Nyong nu nembe krungu sii ddi syok, Rep mng klarifikasii🤭" (Mau tanya ini penting, Aku baru denger si jadi terkejut, mau mengklarifikasi)
"Apa?" Jawabku.

Aku shock dong baca pertanyaan dari dia. Dia tanya gini ke aku, yang intinya apa iya aku ini bener udah dijodohin sama seseorang di desaku gitu. Haha, bisa-bisanya dia tanya begitu ke aku. Aku aja gak pernah denger atau diajak ngomong perihal itu. Orangtuaku juga gak pernah ngomongin perihal ini, mereka pernah tanya hubunganku dengan temen cewek yang pernah aku ajak berangkat bareng waktu pemberkasan di Boyolali awal tahun 2019 lalu. Dia hanya sekedar temen kuliah aja ya. Apa mungkin kalo orangtuaku ini memastikan aku ada hubungan atau tidak dengannya lalu, Ah sudahlah pikiranku jadi jalan-jalan gak karuan. Lagian cinta itu gak bisa dipaksakan, kayak sepasang sendal yang apabila tertukar dan dipaksakan dipake kita gak akan merasa nyaman. Itulah cinta yang harus pas dan udah ditentukan oleh Sang Pencipta.

Aku jawab dong ke Mawar kalo aku tuh udah independent perihal jodoh prinsipku aku yang nentuin sendiri dan udah ada rencana untuk itu. Jadi untuk perencanaan-perencanaan di hidupku udah aku buat tangga harapan yang tertarget harus dipenuhi pada usia berapa (semoga terwujud sesuai target). Untuk saat ini dalam skala prioritasku jodoh belum menjadi yang utama. Tapi aku udah berkomitmen dan harus dipenuhi agar berlaku efektif (hanya pelaku usaha yang tau candaan ini wkwkwk).

Mungkin pernah ada omongan antar orangtua, tapi orang tuaku juga belum pernah menyampaikan perihal ini ke aku. Aku tau orangtuaku juga masih menghargaiku untuk bebas menentukan pilihan, jadi mereka gak akan terlalu banyak ikut campur dalam urusan ini tetapi aku masih butuh pertimbangan mereka juga kok. Yang aku pegang pesan dari orangtuaku ini adalah "Kamu bebas cari jodoh sesuai dengan pilihanmu, tapi dia (pilihanku) yang suka sama kamu (aku) harus suka sama Bapak-Ibunya juga". Yang aku pahami dari perkataan ini adalah gak ada lagi istilah orangtuamu dan orangtuaku apabila aku udah menikah. Mertuamu sekarang juga udah menjadi orangtuamu dan sebaliknya sehingga jangan membedakan soal itu.

Jadi kesimpulannya jodoh itu udah ada yang mengatur dan bagaimana cara kita ngedapetin ada jalannya masing-masing. Semua orang tidak ada yang namanya telat jodoh, hanya waktunya yang berbeda-beda. Ini ibarat seperti berpuasa bagi muslim yang apabila telah tiba waktu maghrib untuk berbuka puasa maka harus disegerakan dan jangan ditunda-tunda. Tapi ingat, bukankah waktu maghrib di setiap wilayah itu berbeda-beda? Garis waktu setiap orang pun berbeda-beda. Secara prinsip dan komitmen memang manusia bisa berencana, tetapi rencana Tuhan akan lebih baik.
 
والله أعلمُ بالـصـواب 
(Wallahu a’lam bish-shawab) 
Dan Allah Maha tahu yang benar atau yang sebenarnya.

Ini mungkin  lagu yang bisa menggambarkan apabila kita sudah berencana dan bermimpi tetapi tidak sesuai dengan harapan kita ya sudahlah dan pastilah rencana Tuhan itu yang lebih baik.

Jodoh Pilihanku Jodoh Pilihanku Reviewed by Dwi Yuli Wibowo on March 14, 2021 Rating: 5

No comments:

Pembaca yang baik tinggalkan komentar yang baik

Powered by Blogger.