Vaksinasi Covid-19


Pandemi penyakit virus korona 2019 atau yang biasa disebut Covid-19 (Coronavirus Diesease 2019) udah terjadi lebih dari setahun yang lalu. Wabah ini awal mula dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019 dan terus menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Tahun 2020 itu aku nyebutnya sebagai tahun virus, karena tahun itu adalah waktu virus menyebar. Virus ini pertama kali dideteksi di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat yang langsung diumumkan oleh Jokowi. Hingga sekarang total orang yang terkonfirmasi posistif di Indonesia terus bertambah, tapi dengan grafik penambahan kasus baru yang udah cenderung menurun.

Pada tahun 2020 sejak virus korona menyebar semua negara berlomba-lomba membuat vaksin dengan harapan pandemi segera berakhir. Termasuk Indonesia yang juga mengembangkan vaksin Merah-Putih dan vaksin Nusantara. Menjelang akhir tahun 2020 beberapa vaksin telah diujicobakan dan nunjukin hasil yang baik.

Akhir tahun 2020 1,8 juta dosis vaksin Sinovac yang dipesan pemerintah tiba. Pada tanggal 13 Januari 2021 presiden Jokowi adalah orang pertama yang divaksinasi, hal ini sekaligus menandai dimulainya proses vaksinasi di Indonesia.

Berselang satu bulan, di kantor tempatku kerja ada edaran untuk vaksinasi bagi seluruh pegawai. Nggak semua pegawai bisa vaksin, karena di kantorku ada beberapa pegawai yang sebelumnya pernah terpapar virus korona dan harus menunggu minimal 3 bulan sejak dinyatakan sembuh agar bisa divaksin. Mengingat kantor tempatku bekerja adalah dinas yang melakukan pelayanan publik jadi dapet prioritas untuk divaksin. Kantorku terjadwal untuk divaksin pada tanggal 23 Februari 2021. Tanggal tersebut merupakan vaksinasi dosis pertama, untuk dosis kedua yaitu berselang 2 minggu atau 14 hari setelah vaksinasi dosis pertama tepatnya tanggal 9 Maret 2021. Vaksinasi pertama dan kedua semua bertempat di gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur di Semarang. Merek vaksin yang digunakan yaitu Sinovac.

Aku dan rekan-rekan kerjaku berangkat bareng-bareng ke lokasi. Setelah sampe di lokasi aku dan rekan-rekan kerjaku diberi formulir untuk diisi. Lalu menunggu beberapa saat sebelum diarahkan oleh petugas untuk dilakukan pengecekan tekanan darah dan suhu tubuh. Jika memenuhi syarat maka dilanjut ke meja 1 untuk verifikasi identitas dengan KTP. Selanjutnya dilakukan penapisan/skrining oleh petugas dengan mengajukan beberapa pertanyaan di meja 2. Hasil jawaban inilah yang akan menentukan kita layak divaksin (lanjut), ditunda atau tidak divaksin. Aku lolos hingga langkah selanjutnya yaitu meja 3. Di sini aku disuntik vaksin. Penyuntikan vaksin pertama ini rasanya tidak begitu sakit hanya seperti kita ketusuk duri biasa tapi gak terlalu dalem. Setelah disuntik vaksin kemudian aku berpindah ke meja 4 untuk mendapatkan kartu Vaksinasi Covid-19. Kartu ini nantinya harus dibawa kembali waktu vaksinasi dosis kedua.

Pada vaksinasi dosis pertama gejala yang pertama kali aku rasakan yaitu pegal dan sedikit gatal pada area lengan yang disuntik. Rasa pegal ini bertahan hingga beberapa hari. Pada malam hari setelah disuntik tubuh terasa lebih anget kayak orang yang masuk angin dan gampang banget ngerasa haus. Gejala yang aku rasain ini kerasa sekitar 3 hari abis disuntik vaksin. Abis itu badanku udah mulai ngerasa lebih baik.

Untuk vaksinasi dosis kedua tempatnya masih sama di gedung Gradhika Bhakti Praja, Komplek Kantor Gubernur di Semarang dengan prosedur yang sama kayak proses vaksinasi dosis pertama. Vaksinasi kedua untuk kantorku dijadwalkan tanggal 9 Maret 2021, tepat satu hari setelah itu yaitu tanggal 10 Maret 2021 Presiden Jokowi ternyata ngunjungin gedung itu untuk tinjau proses vaksinasi covid-19. Yah jadi gak bisa ketemu presiden Jokowi deh, hem.. 😞

Ini fotoku saat disuntik vaksin dosis kedua.


Vaksinasi kedua ini ternyata waktu disuntik kerasa lebih sakit daripada vaksinasi pertama, entah memang beda cara penyuntikannya, beda jarumnya atau apalah itu tapi yang jelas terasa lebih sakit dan ini juga dirasakan oleh rekan-rekan kerjaku juga. Untuk vaksin kedua hingga sekarang yang aku rasakan cuma sekedar pegal di bagian lengan yang disuntik dan kadang juga terasa gatal pada area suntikannya. Sorenya jadi ngerasa lemes dan ngantuk tapi belum ada efek lain yang timbul setelahnya.

Setelah vaksinasi pertama dan kedua aku dapet notifikasi pesan dari 1199 yang isinya berupa tautan dan jika diklik maka akan muncul sertifikat digital vaksinasi covid-19. Berikut ini ialah dua sertifikat yang aku dapet setelah vaksinasi.

Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Pertama

Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Kedua


Atau dengan daftar di pedulilindungi.id dengan nomor telepon dan NIK yang digunakan waktu vaksinasi untuk melihat sertifikat digital vaksinasi Covid-19.

Dengan adanya vaksinasi diharapkan bisa mengakhiri pandemi penyakit virus korona. Ayo kita dukung dan sukseskan upaya pemerintah untuk program vaksinasi ini. Vaksin juga untuk kebaikan bersama supaya terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Janganlah kita kemakan berita palsu dengan menolak vaksinasi dengan mengatakan "kita gak divaksin tapi gak kenapa-napa". Iya, kamu gak divaksin dan aman-aman aja karena di sekitarmu udah banyak yang divaksin. Jadi orang-orang di sekitarmu udah punya kekebalan/antibodi terhadap penyakit itu dan kamu terlindungi gak tertular karena orang-orang disekitarmu juga.

Ibaratnya seperti kita kerja kelompok, orang yang divaksin diibaratkan orang yang bekerja melawan serangan, sementara yang gak divaksin diibaratkan orang yang gak kerja. Semakin banyak orang yang kerja maka akan terbentuk benteng yang lebih kuat. Benteng inilah yang diibaratkan sebagai kekebalan kelompok. Jadi kalo kamu gak mau divaksin dan bilang gak kenapa-napa kamu itu ibarat orang dalam kelompokmu yang gak kerja dan hanya menikmati apa yang sudah orang lain kerjakan, sehingga kamu terlindungi dari serangan.

Ayo bersama-sama sukseskan vaksinasi ini. Setelah divaksin kamu gak akan berubah jadi mayat hidup, Titan dan sejenisnya kok hahaha...😀

Vaksinasi Covid-19 Vaksinasi Covid-19 Reviewed by Dwi Yuli Wibowo on March 10, 2021 Rating: 5

No comments:

Pembaca yang baik tinggalkan komentar yang baik

Powered by Blogger.